Minggu, 02 Mei 2021

daily stories

 

26 april 2021

Semenjak rutin menulis beberapa minggu ini, sedikit banyaknya melatih saya untuk lebih disiplin waktu dan imajinatif. Apapun yang saya alami, saya harus mampu menuangkannya kedalam tulisan. Jujur saya senang setelah beberapa waktu lalu saya sempat berhenti menulis akhirnya kini kembali menekuni hobi saya lagi. Tidak salah kan jika saya katakan menulis itu adalah teman?. Bukan hanya saya, saya yakin banyak diluaran sana yang merasa lebih lega setiap selesai menulis. Menuangkan banyak pemikiran-pemikiran dan permasalahan hidup kedalam tulisan sejujurnya sedikit payah. Ditambah lagi jika kita tidak terbiasa menulis, akan tetapi untuk menghindari hal-hal seperti tidak memiliki ide untuk menulis, tidak bernafsu menulis dan lain sebagainya. Kita bisa memulai dengan cara seperti ini, menulis hal-hal sederhana yang kita alami, berjalan-jalan, bermain bola, menonton televisi dan apapun itu boleh dicoba untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Sedari SD saya sudah suka menulis. Bahkan hal-hal kecil seperti mendapat peringkat 5, dimarahi mamak, tidak mengerjakan pr, berkelahi dengan teman pokoknya hal apapun itu selalu saya tuangkan kedalam tulisan. Sekarang ini, setiap kali saya membaca tulisan saya beberapa tahun yang lalu tersebut, saya tertawa. Menertawakan kekonyolan saya waktu itu.   Namun,saya  juga bersyukur karena sedari dulu memilih menulis sebagai hobi saya. Menulis benar-benar teman untuk saya. Teman baik.

 

27 april 2021

“gimana hari ini? baik-baik aja kan?”.

Saya selalu senang setiap kali mendapat pertanyaan seperti ini apalagi dari orang-orang terdekat. Selelah apapun saya pasti akan baik-baik aja ketika ada pertanyaan seperti itu terlontar. Seperti punya rumah untuk mengadu, melepas penat dan hal apapun yang bikin capek. Sederhana memang, namun berarti buat saya. Sesederhana itu tenang menurut saya. Merasa bahwa oh saya punya orang-orang yang peduli, orang-orang yang selalu khawatir tentang saya. Lagi-lagi saya selalu bersyukur atas semua hal menyenangkan. Rasanya secapek apapun, saya bakalan tetap senyum dan ngejawab, “baik-baik aja kok” jika ada pertanyaan seperti itu yang terlontar. Sebegitu berpengaruhnya orang-orang terdekat buat saya. Merasa dicintai, dikhawatirkan, dan dilindungi. Saya anak bungsu dari 3 bersaudara, entah berpengaruh atau tidak tetapi terkadang beberapa hal membuat saya sangat manja dan terkadang sedikit merepotkan. Tapi percayalah, sebenarnya saya mandiri. Hanya saja terkadang sifat manja dan kekanakan seringkali keluar ketika mood saya tidak baik-baik saja.

 

 

28 april 2021

Tidak terasa sebentar lagi sudah mau lebaran. Pertemuan kedua puluh satu antara saya dengan lebaran. Akan sangat bersyukur apabila saya bisa dipertemukan oleh lebaran tahun ini. walaupun sejujurnya sedikit ada yang kurang karena untuk pertama kalinya lebaran kali ini tanpa nenek. Kehilangan selalu berbekas, kepergian selalu meninggalkan baik itu suka maupun luka. Nenek orang terbaik yang aku punya setelah orangtua. Sedari kecil saya dititipkan ke nenek karena kedua orangtua saya harus bekerja. Nenek juga satu-satunya orang yang membela saya setiap kali saya melakukan kesalahan. Tahun lalu nenek pergi untuk selamanya karena penyakit jantung yang nenek derita. Saya sudah ikhlas, benar-benar ikhlas. Beberapa kali tulisan saya tentang nenek bukan karena saya belum rela, hanya saja ingin mengenang nenek. Lebaran kali ini, harus lebih baik ya walaupun tanpa nenek.

 

29 april 2021

Wajar tidak sih sesekali kita merasa nggak percaya diri? Apalagi dapat lontaran kata-kata yang kurang enak dari orang lain yang sebenarnya meraka tidak tahu apapun soal jalan hidupnya kita. Bukan kritikan, namun lebih terkesan menjatuhkan. Sedikit cerita saya menunda perkuliahan saya selama 2 tahun. awalnya ada yang berkata, “kenapa gak lanjut kuliah? Kan sayang Cuma tamatan SMA”. Dan setelah saya memutuskan untuk berkuliah kembali lagi dapat kata-kata, “ngapain anak perempuan kuliah? Nanti juga ujung-ujungnya menikah dan didapur kerjaannya”. Dan kata-kata ini saya dapatkan dari satu orang yang sama. Seringkali saya menertawakan hal-hal seperti ini. bagaimana bisa satu orang yang sama tapi bisa berbeda-beda pemikirannya? Jujur awalnya saya sempat kepikiran, sempat bergantung sama ocehannya orang lain ketimbang percaya sama diri saya sendiri. Sekarang ini saya paham, sejatinya manusia hanya ingin dipercaya orang lain tetapi lupa untuk percaya kepada dirinya sendiri. Maka dari itu, saat ini saya hanya mencoba percaya kepada diri saya sendiri terlebih dahulu baru setelah hal itu berhasil baru orang lain yang bisa menilai.

 

30 april 2021

Di bulan ramadhan ini sudah tidak asing dengan yang namanya acara bukber (buka bersama). Mulai dari teman SD, SMP,SMA bahkan Kuliah. Semuanya sibuk mengadakan bukber sekalian reuni. Tapi dalam beberapa tahun belakangan, acara bukber yang sering saya ikuti lebih ke ajang unjuk gaya dan pamer harta. Apapun yang dilakukan hanya untuk pamer postingan di media sosial, memperlihatkan postingan siapa yang paling wah, mulai dari posting makanan, gaya pakaian dan ruang lingkup pertemanan. Sesampainya disana bukannya mengobrol banyak hal apa saja yang dilakukan selama berpisah bertahun-tahun lamanya, tetapi lebih ke basa-basi sekedarnya lalu foto sana foto sini sambil ngobrolin harga handphone siapa yang paling mewah. Apakah sudah menjadi budayanya? Bukber berkedok pamer kelebihan?. Ah peduli apa, kita hanya tinggal memilih kan, mana yang memang bukber sungguhan yang mementingkan kebersamaan atau hanya sekedar bukber berkedok yaa begitulah ehehe.

 

01 mei 2021

            Hari ini senang sekali karena bisa buka puasa bersama keluarga dari mamak saya. Hal- hal seperti ini yang selalu ditunggu setiap tahunnya. Semua berkumpul ditempat yang sama dan saling menceritakan hal-hal sederhana dalam rumah tangga masing-masing. Sedikit cerita mamakku anak ke 12 dari 15 bersaudara. Bisa dibayangkan bagaimana suasana buka bersama kami? Benar-benar ramai dan penuh kebahagiaan. Keluarga mamak saya lumayan besar, alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih sehat walafiyat dan hanya satu orang yang sudah berpulang. Ditengah-tengah kesibukan masing-masing mereka selalu menyempatkan waktu setahun sekali untuk berkumpul seperti ini. walaupun nenek dan kakek sudah berpulang, keluarga tetaplah keluarga. Kami tetap akrab sesama dan saling membantu juga. saya percaya, keluarga selalu memiiki peran penting dalam hidup masing-masing dari kita. Jikalau bisa, jangan sampai di dalam keluarga ada permusuhan.

 

02 mei 2021

Hanya cukup menerima keadaan baik hari ini dan detik ini dengan perasaan lega. Hari ini sudah dipertemukan oeh banyak sekali orang baik. Orang baik yang mensupport saya baik dari kata-kata  maupun materi. Diberi banyak kebahagiaan benar-benar membuat saya sangat bersyukur. Orangtua lengkap, keluarga sederhana yang manis, dan di kelilingi oleh orang-orang baik hati. Hidup selama 21 tahun sejujurnya telah mengajarkan saya banyak sekali pengalaman yang berarti, beberapa kali memang sempat merasa terpuruk. Namun, saya selalu mencoba memikirkan hal-hal yang baik saja agar apapun masalahnya, saya bisa menyelesaikannya dengan baik pula. Kadangkala memang sedikit berat ketika kita berada dalam masalah yang sebelumnya  tidak pernah terbayangkan, namun kembali lagi  keluarga, teman dan orang-orang yang ada di sebelah kita pasti selalu mampu menjadi alasan untuk apa kita hidup sejauh ini. jadi bertahan dan berusahalah untuk banyak hal baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fokus Pada Satu Hal

       Kemarin ketika saya mencoba untuk beristirahat pada malam hari, tiba-tiba saja saya terlintas ingin membuka usaha kecil-kecilan thr...