Lebaran kali ini benar-benar terasa sangat berbeda sekali. tahun pertama tanpa nenek ditambah pandemi covid-19 yang kian merebak di kota langsa menjadikan momen lebaran seperti biasa saja. banyak dari saudara-saudara saya yang biasanya selalu mudik setiap tahun kali ini harus bersabar karna jalan di perbatasan harus di tutup yang menandakan larangan mudik. tidak bisa berkumpul dan berjabata tangan secara langsung bersama mereka yang jauh di luar kota. hanya sebatas bersama keluarga kecil dirumah yang setelah shalat hari raya bersama lalu dilanjutkan dengan momen saling bersalaman meminta maaf, ya seperti itulah kira-kira.
Lebaran yang biasanya jadi momen paling menyenangkan dan penuh sukacita kali ini sedikit banyaknya pasti ada yang berbeda. harapan semoga pandemi segera berakhir berkali-kali diucapkan oleh jutaan orang namun, hingga dua kali lebaran pandemi belum juga berakhir.
Hingga lebaran ketiga rasanya momen lebaran semakin hilang, kue-kue kering juga masih bersisa karena tamu hanya datang dari orang-orang terdekat saja. lebaran paling sepi untuk kedua kalinya. namun, sedikit banyaknya saya bersyukur masih bisa dipertemukan oleh lebaran kali ini. semoga lebaran tahun depan masih bisa dipertemukan kembali dan harapan pandemi segera berakhir bisa menjadi kenyataan. amin.
Setelah lebaran usai, mungkin beberapa kegiatan yang dijalankan kembali normal seperti sebelumnya. orang lain banyak yang menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan, menghabiskan waktu di pantai, air terjun, dan tempat-tempat wisata lainnya. namun karna taun ini sedikit kurang bersemangat dan sepertinya berjalan-jalan dan berkerumun beresiko penularan covid akhirnya saya sekeluarga hanya memutuskan untuk berdiam diri dirumah saja. perkuliahan sepertinya juga harus dilakukan secara daring kembali mengingat banyak di sekitaran pemukiman kampus beberapa warga sudah positif covid. intinya, jaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat bepergian supaya kita semua terhindar dari pemaparan virus covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar