Digoda, kok malah suka?
Perempuan seringkali salah dalam mengartikan antara di goda dan di sapa. Contohnya nih,
"Sendirian aja dek? sini dek duduk sama abang".
"Piwit, namanya siapa? sombong amat".
Mungkin beberapa orang akan merasa risih dengan perlakuan tersebut termasuk saya, ditambah lagi yang bicara seperti itu orang yang gak kita kenal, tapi parahnya ada juga perempuan yang malah suka diperlakukan seperti itu.
Malah ada perempuan yang bilang gini,
"Jadi perempuan gak usah sok jual mahal deh, lagian cuma di tegur doang kok lebay banget".
"Abangnya kan becanda, cuma pengen ngajak ngobrol aja".
"Biasa aja deh, gak diapa-apain juga".
"Jadi cewek gak usah kebanyakan tingkah, cewek itu dipilih bukan milih".
Untuk yang bicara ini, boleh saya mengajukan sedikit pertanyaan?
Untuk apa wanita diciptakan?
yang jelas jawabannya, wanita bukan hanya diciptakan untuk memberi kesenangan kepada laki-laki. Lakukan apa yang menurutmu pantas dilakukan. Ingin menanggapi silahkan, kalau tidak malah lebih baik. Perempuan yang gak suka di goda bukan berarti mereka sok jual mahal, tapi karena mereka punya harga diri.
Kebanyakan orang berpikir perempuan itu harus selalu bergantung sama laki-laki, harus selalu ada di bawah kakinya laki-laki, harus patuh sama laki-laki, harus selalu ramah sama semua laki-laki supaya laki-laki pada suka.
Sadar nggak sih? betapa salahnya pola pikir kita selama ini?
Padahal kita paham, semua orang juga bakalan merespon baik apabila lawan bicaranya juga bersikap baik. Tanpa perlu disuruh perempuan juga bakalan ramah ke semua orang yang menurut dia perlu di perlakukan dengan ramah juga.
Memang gak semua laki-laki jahat ya, not all men.
Tapi, setidaknya perempuan harus paham antara laki-laki yang ramah dan laki-laki yang menggoda agar kita sama-sama dijauhkan dari sexual harassment. amin.
note: seksual harrasment banyak macamnya, diantaranya:
dilakukan secara sentuhan (fisik) maupun kata-kata (verbal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar