Sabtu, 17 April 2021

Sesekali Tentang Cinta

Bukan, ini bukan tentang cinta. Ini tentang jatuh lalu patah.

 

Sempat kehilangan selera untuk menulis.

Lama menjauh dari kertas dan pena.

Cuma melakukan kegiatan yang itu-itu saja.

Baca, kuliah, rebah, dan kerja.

Kalaupun sesekali menulis, seperti hambar tak bernyawa.

    Tapi setelah dipatahkan hatinya, tidak.

    Bukan dipatahkan, tapi merasa dipatahkan.

    Malah banyak muncul kata dikepala yang entah darimana datangnya.

    Gak tau harus sesedih atau sesenang apa.

    Dipikir-pikir patah hati bisa se-positif ini ternyata.

    Walau sebenarnya agak payah merapikan apa-apa yang sudah berantakan di dalamnya.

    Sering muncul bayangan kenangan yang harusnya gak pernah ada.

    Siapa yang salah ketika menjadi pengecut soal rasa atau terlalu tuli untuk merasa peka?

    Bertahun tapi tidak cukup paham,

    atau bertahun tapi masih saja ciut perihal mengungkapkan?

Bingung harus sedih yang bagaimana lagi.

Kupikir soal cinta semuanya sama saja, pengecut.

Kau dan aku, kukira siapa yang harus memulai?

Entah kau yang terlalu takut penolakan,

atau aku yang terlalu gengsi untuk memulai.

Bukan cuma hati yang butuh dikuat-kuatkan,

akupun harus dikuatkan.

 

Jadi sekali lagi kapan?

Kapan kau berniat mendiskusikan perihal kebersamaan kita (lagi)?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fokus Pada Satu Hal

       Kemarin ketika saya mencoba untuk beristirahat pada malam hari, tiba-tiba saja saya terlintas ingin membuka usaha kecil-kecilan thr...