Rabu, 14 April 2021

Kehilangan Selalu Berbekas

    Hari ini lagi pengen cerita perihal nenek saya yang paling cantik. setelah kakek pergi untuk selamanya sekitar 7 tahun yang lalu, nenek ikut bersama kami. Rumah nenek dibiarkan kosong karena banyak hal yang tidak memungkinkan untuk nenek tinggal sendirian disana.

Rumah yang awalnya sepi dikarenakan keluarga saya itu tipe orang pekerja dan setelah pulang kerumah juga biasanya masih sibuk sama urusan masing-masing. Tapi setelah ada nenek dirumah ini, banyak sekali perubahan yang terjadi. Kami jadi lebih sering ngumpul, ngobrol bareng, dan sesekali holiday. Itu semua dilakukan agar nenek tidak merasa kesepian dirumah ini.

Saya yakin banyak nenek diluaran sana yang menjadi orang paling terfavorit bagi cucu-cucunya termasuk nenek saya. Selalu ingat setiap kali saya melakukan kesalahan dan berakhir diomelin ayah, nenek selalu mampu jadi pembela sekaligus penengah dan ujung-ujungnya ayah selalu gagal mengomeli saya.

    3 tahun lalu ada sedikit perubahan dari sifat nenek dan saya yakin itu terjadi dikarenakan faktor usia nenek. Nenek jadi sering lupa alias pikun. Suka terbangun tengah malam dan langsung mengambil wudhu karena nenek kira itu sudah masuk waktu subuh, kalau langit mendung karena hujan juga nenek tiba-tiba suka ambil wudhu, nenek bilang sudah masuk waktu maghrib ini, pernah juga makan sehari beberapa kali karena seingat nenek, nenek belum makan sama sekali. Ya allah, kalau dibayangkan memang nenek saya semenggemaskan itu. Walau kadang nenek suka bertingkah seperti anak kecil, tapi nenek satu-satunya orang yang paling peduli kalau saya sedang kesel atau tidak mood dengan hal apapun.

Semenjak ada nenek disini, rumah selalu jadi satu-satunya tempat paling nyaman untuk saya pulang.

    Namun, tahun lalu nenek berpulang.

Nenek pergi untuk selamanya dikarenakan sakit jantung yang sudah lumayan lama diderita nenek. dan ramadhan kali ini, jadi ramadhan pertama kalinya kami tanpa nenek. Jujur saya sangat merasa kehilangan nenek, tapi saya yakin nenek juga sudah bahagia disana. Sudah sembuh dan tidak merasakan sakit lagi.

Nek, sekarang cucu nenek ini sudah semakin besar dan tumbuh dewasa dengan baik. Sudah duduk di bangku kuliah juga. Sudah bertemu kakek belum nek? semoga saja sudah ya nek. Disini, Insyaallah doa selalu saya berikan untuk nenek maupun kakek.

Kakek juga termasuk orang paling penting untuk saya. Teringat saat saya masih duduk dibangku taman kanak-kanak dulu, karena kesibukkan kedua orangtua saya yang yang harus bekerja sedari pagi sehingga saya selalu dititipkan terlebih dahulu dirumah kakek dan nenek. Setiap pagi saya selalu disuapi ubi rebus kesukaan kakek dengan gula diatasnya sambil menonton kartun favorit saya Marsupilami yang mungkin sekarang ini sudah jarang sekali ditemui di televisi. 

    Banyak hal manis yang saya dapatkan bersama kakek dan nenek, sedari saya kecil sampai kakek dan nenek berpulang, saya merasa sangat bangga bisa memiliki mereka ditengah-tengah cerita hidup saya. Memori bersama kakek dan nenek juga tidak ada yang terlupa sampai saat ini. Walau kakek dan nenek sudah tidak ada disini, di samping saya. Tapi kakek dan nenek akan selalu ada di hati saya. Al-Fatihah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fokus Pada Satu Hal

       Kemarin ketika saya mencoba untuk beristirahat pada malam hari, tiba-tiba saja saya terlintas ingin membuka usaha kecil-kecilan thr...