26 april 2021
Semenjak rutin menulis beberapa
minggu ini, sedikit banyaknya melatih saya untuk lebih disiplin waktu dan
imajinatif. Apapun yang saya alami, saya harus mampu menuangkannya kedalam
tulisan. Jujur saya senang setelah beberapa waktu lalu saya sempat berhenti
menulis akhirnya kini kembali menekuni hobi saya lagi. Tidak salah kan jika
saya katakan menulis itu adalah teman?. Bukan hanya saya, saya yakin banyak
diluaran sana yang merasa lebih lega setiap selesai menulis. Menuangkan banyak
pemikiran-pemikiran dan permasalahan hidup kedalam tulisan sejujurnya sedikit
payah. Ditambah lagi jika kita tidak terbiasa menulis, akan tetapi untuk
menghindari hal-hal seperti tidak memiliki ide untuk menulis, tidak bernafsu
menulis dan lain sebagainya. Kita bisa memulai dengan cara seperti ini, menulis
hal-hal sederhana yang kita alami, berjalan-jalan, bermain bola, menonton
televisi dan apapun itu boleh dicoba untuk menuangkannya ke dalam tulisan.
Sedari SD saya sudah suka menulis. Bahkan hal-hal kecil seperti mendapat peringkat
5, dimarahi mamak, tidak mengerjakan pr, berkelahi dengan teman pokoknya hal
apapun itu selalu saya tuangkan kedalam tulisan. Sekarang ini, setiap kali saya
membaca tulisan saya beberapa tahun yang lalu tersebut, saya tertawa.
Menertawakan kekonyolan saya waktu itu. Namun,saya juga bersyukur karena sedari dulu memilih
menulis sebagai hobi saya. Menulis benar-benar teman untuk saya. Teman baik.
27 april 2021
“gimana hari ini? baik-baik aja
kan?”.
Saya
selalu senang setiap kali mendapat pertanyaan seperti ini apalagi dari
orang-orang terdekat. Selelah apapun saya pasti akan baik-baik aja ketika ada
pertanyaan seperti itu terlontar. Seperti punya rumah untuk mengadu, melepas
penat dan hal apapun yang bikin capek. Sederhana memang, namun berarti buat saya.
Sesederhana itu tenang menurut saya. Merasa bahwa oh saya punya orang-orang
yang peduli, orang-orang yang selalu khawatir tentang saya. Lagi-lagi saya
selalu bersyukur atas semua hal menyenangkan. Rasanya secapek apapun, saya
bakalan tetap senyum dan ngejawab, “baik-baik aja kok” jika ada pertanyaan
seperti itu yang terlontar. Sebegitu berpengaruhnya orang-orang terdekat buat
saya. Merasa dicintai, dikhawatirkan, dan dilindungi. Saya anak bungsu dari 3
bersaudara, entah berpengaruh atau tidak tetapi terkadang beberapa hal membuat
saya sangat manja dan terkadang sedikit merepotkan. Tapi percayalah, sebenarnya
saya mandiri. Hanya saja terkadang sifat manja dan kekanakan seringkali keluar
ketika mood saya tidak baik-baik saja.
28 april 2021
Tidak terasa sebentar lagi sudah
mau lebaran. Pertemuan kedua puluh satu antara saya dengan lebaran. Akan sangat
bersyukur apabila saya bisa dipertemukan oleh lebaran tahun ini. walaupun
sejujurnya sedikit ada yang kurang karena untuk pertama kalinya lebaran kali
ini tanpa nenek. Kehilangan selalu berbekas, kepergian selalu meninggalkan baik
itu suka maupun luka. Nenek orang terbaik yang aku punya setelah orangtua.
Sedari kecil saya dititipkan ke nenek karena kedua orangtua saya harus bekerja.
Nenek juga satu-satunya orang yang membela saya setiap kali saya melakukan
kesalahan. Tahun lalu nenek pergi untuk selamanya karena penyakit jantung yang
nenek derita. Saya sudah ikhlas, benar-benar ikhlas. Beberapa kali tulisan saya
tentang nenek bukan karena saya belum rela, hanya saja ingin mengenang nenek.
Lebaran kali ini, harus lebih baik ya walaupun tanpa nenek.
29 april 2021
Wajar tidak sih sesekali kita
merasa nggak percaya diri? Apalagi dapat lontaran kata-kata yang kurang enak
dari orang lain yang sebenarnya meraka tidak tahu apapun soal jalan hidupnya
kita. Bukan kritikan, namun lebih terkesan menjatuhkan. Sedikit cerita saya
menunda perkuliahan saya selama 2 tahun. awalnya ada yang berkata, “kenapa gak
lanjut kuliah? Kan sayang Cuma tamatan SMA”. Dan setelah saya memutuskan untuk
berkuliah kembali lagi dapat kata-kata, “ngapain anak perempuan kuliah? Nanti
juga ujung-ujungnya menikah dan didapur kerjaannya”. Dan kata-kata ini saya
dapatkan dari satu orang yang sama. Seringkali saya menertawakan hal-hal
seperti ini. bagaimana bisa satu orang yang sama tapi bisa berbeda-beda
pemikirannya? Jujur awalnya saya sempat kepikiran, sempat bergantung sama
ocehannya orang lain ketimbang percaya sama diri saya sendiri. Sekarang ini
saya paham, sejatinya manusia hanya ingin dipercaya orang lain tetapi lupa
untuk percaya kepada dirinya sendiri. Maka dari itu, saat ini saya hanya
mencoba percaya kepada diri saya sendiri terlebih dahulu baru setelah hal itu
berhasil baru orang lain yang bisa menilai.
30 april 2021
Di bulan ramadhan ini sudah tidak
asing dengan yang namanya acara bukber (buka bersama). Mulai dari teman SD,
SMP,SMA bahkan Kuliah. Semuanya sibuk mengadakan bukber sekalian reuni. Tapi
dalam beberapa tahun belakangan, acara bukber yang sering saya ikuti lebih ke
ajang unjuk gaya dan pamer harta. Apapun yang dilakukan hanya untuk pamer
postingan di media sosial, memperlihatkan postingan siapa yang paling wah,
mulai dari posting makanan, gaya pakaian dan ruang lingkup pertemanan.
Sesampainya disana bukannya mengobrol banyak hal apa saja yang dilakukan selama
berpisah bertahun-tahun lamanya, tetapi lebih ke basa-basi sekedarnya lalu foto
sana foto sini sambil ngobrolin harga handphone siapa yang paling mewah. Apakah
sudah menjadi budayanya? Bukber berkedok pamer kelebihan?. Ah peduli apa, kita
hanya tinggal memilih kan, mana yang memang bukber sungguhan yang mementingkan kebersamaan
atau hanya sekedar bukber berkedok yaa begitulah ehehe.
01 mei 2021
Hari ini senang sekali karena bisa
buka puasa bersama keluarga dari mamak saya. Hal- hal seperti ini yang selalu
ditunggu setiap tahunnya. Semua berkumpul ditempat yang sama dan saling
menceritakan hal-hal sederhana dalam rumah tangga masing-masing. Sedikit cerita
mamakku anak ke 12 dari 15 bersaudara. Bisa dibayangkan bagaimana suasana buka
bersama kami? Benar-benar ramai dan penuh kebahagiaan. Keluarga mamak saya
lumayan besar, alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih sehat walafiyat dan
hanya satu orang yang sudah berpulang. Ditengah-tengah kesibukan masing-masing
mereka selalu menyempatkan waktu setahun sekali untuk berkumpul seperti ini.
walaupun nenek dan kakek sudah berpulang, keluarga tetaplah keluarga. Kami
tetap akrab sesama dan saling membantu juga. saya percaya, keluarga selalu
memiiki peran penting dalam hidup masing-masing dari kita. Jikalau bisa, jangan
sampai di dalam keluarga ada permusuhan.
02 mei 2021
Hanya cukup menerima keadaan baik
hari ini dan detik ini dengan perasaan lega. Hari ini sudah dipertemukan oeh
banyak sekali orang baik. Orang baik yang mensupport saya baik dari
kata-kata maupun materi. Diberi banyak
kebahagiaan benar-benar membuat saya sangat bersyukur. Orangtua lengkap,
keluarga sederhana yang manis, dan di kelilingi oleh orang-orang baik hati.
Hidup selama 21 tahun sejujurnya telah mengajarkan saya banyak sekali
pengalaman yang berarti, beberapa kali memang sempat merasa terpuruk. Namun,
saya selalu mencoba memikirkan hal-hal yang baik saja agar apapun masalahnya,
saya bisa menyelesaikannya dengan baik pula. Kadangkala memang sedikit berat
ketika kita berada dalam masalah yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan, namun kembali
lagi keluarga, teman dan orang-orang
yang ada di sebelah kita pasti selalu mampu menjadi alasan untuk apa kita hidup
sejauh ini. jadi bertahan dan berusahalah untuk banyak hal baik.